cakcekwatwet.blogspot.com

Merebaknya wabah virus covid-19 membuat pemerintah Indonesia menghimbau agar perusahaan menerapkan work form home (WFH) atau kerja dari rumah bagi para pegawainya. Hal ini ditujukan untuk memutus rantai penyebaran virus yang terus meningkat. Meski terdengar sederhana, namun ternyata work from home tidak semudah yang dibayangkan apalagi bagi mereka yang belum terbiasa. Perempuan tiga puluh enam tahun ini awalnya bekerja sebagai pegawai toko di salah satu   pusat pembelanjaan di kota Surabaya. Namun himbaun pemerintah terhadap WFH yang harus segera dijalankan, terpaksa Ibu Nur Regal dengan sapaan sehari-hari Ibu Nur ini kembali menekuni bidang keahlian jahit menjahit. Sebab, kegiatan ini lah yang saat ini dapat menompang ekonomi keluarganya.   “Awalnya saya hanya menerima menjahit baju sebagai pekerjaan sampingan saya, kemudian wabah virus covid-19 ini menyebar dan orang mulai sulit mencari masker. Kalau pun ada harganya sangat begitu mahal. Akhirnya saya memproduksi send

Puskesmas Porong, Koramil dan Polsek Porong membentuk tim gabungan untuk melakukan sosialisasi dan penyemprotan disinfekta di Porong,Sidorjo Puskesmas Porong, Koramil dan anggota polisi Polsek Porong membentuk tim gabungan untuk melakukan sosialisasi di pasar porong, tempat keramaian dan di desa-desa demi mencegah semakin besarnya percepatan penyebaran virus corona / covid-19. Tim gabungan ini memberikan pembekalan pola hidup sehat kepada warga desa Juwet Kenongo, Porong, Sidoarjo dengan memberikan cairan hand sanitizer pada masyarakat dan menghimbau kepada warga agar tidak panik, tetapi tetap harus waspada dan tidak keluar rumah kalau tidak terlalu penting, karena pemerintah menerapkan social distancing dan menghimbau untuk tetap dirumah. Kementrian kesehatan juga telah merilis aturan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (C

SURABAYA-  Ketua RT 06/07 Kampung Tambak Asri melaksanakan sosialisasi cegah penyakit virus covid-19 dan gelar minum jamu bersama seluruh warga setempat di Balai RW, Rabu (08/4). Kegiatan ini diikuti sebanyak 30 orang secara bergiliran dengan pembagian waktu hingga 3 sesi. Suwito, Ketua RT 06/07 Kampung Tambak Asri mengatakan, kegiatan ini untuk memberikan informasi kepada seluruh warga setempat bahwa minum herbal atau jamu dapat meningkatkan imun tubuh dalam mencegah masuknya virus corona. “kami sosialisasikan berkaitan dengan kewaspadaan terhadap virus corona, lebih ditekankan adalah bagaimana upaya pencegahan secara mandiri dengan berperilaku hidup sehat. Meminum jamu sebagai pelengkap untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ujar Suwito. Sementara itu, mengantisipasi penyebaran dan penularan virus corona atau covid-19, kegiatan hanya berjalan sebentar. Ketua balai RW Kampung Tambak Asri meminta pengelola agar kegiatan ini tetap diadakan serupa kembali   dengan teta

Sidoarjo (CAKCEKWATWET News)   – Acara isra’ miraj yang setiap tahunnya selalu diadakan oleh umat muslim. Untuk tahun ini acara tersebut ditiadakan karna adanya teguran dari polsek sedati, untuk memutus rantai penyebaran virus corona (COVID -19). Acara tersebut tadinya akan dilaksanakan pada tanggal 25 maret 2020 pukul 19:00 WIB di Dusun Gebang Kulon, Desa Gisik Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo. sebelum acara itu akan dilaksanakan polsek sedati telah datang di desa gisik cemandi pada pukul 09:00 WIB untuk menemui ketua panitia agar meniadakan acara tersebut. Sebagai gantinya panitia mengadakan acara makan-makan dan do’a bersama untuk memperingati isra’ miraj. Harnum Juvika Sari Jurnal IV-A 1813211041

SIDOARJO - Diduga dampak dari penyebaran Covid-19 di Indonesia membuat rempah-rempah melonjak naik. Iis (40) salah satu pedagang rempah-rempah di pasar Banjarkemantren mengaku “sejak merebaknya Covid-19 barang dagangannya ramai diserbu pembeli”,kata Iis penjual rempah-rempah, saat dikonfirmasi, Kamis (9/4/2020). Sama halnya dengan ibu rumah tangga keluhkan kelangkaan rempah-rempah. Rempah-rempah seperti jahe, kunyit, temulawak, sere, kencur dan kunci ramai dicari karena diyakini dapat menangkal virus tersebut. Pedagang yang sudah lama berjualan rempah-rempah mengatakan harga jahe naik dari Rp10 ribu per kg menjadi Rp45 ribu per kg. Sedangkan kunyit menjadi Rp15 ribu per kg, temulawak menjadi Rp18 ribu per kg, sere menjadi Rp 8 ribu per kg, kencur menjadi Rp 80 ribu per kg, dan kunci menjadi Rp 12 ribu per kg. Aksi borong rempah-rempah sangat mengganggu para ibu rumah tangga, dikarenakan sejumlah rempah yang akan dijadikan memasak sehari-hari mengalami kelangkaan. Maka d